Friday, January 2, 2009

Explain why a permission marketing approach is required for B2C site ?

Sebelum kita membahas lebih mendalam, saya ingine mengupas sedikit mengenai pengertian istilah permission marketing. Permisson marketing pertama kali mulai dikenal lewat Seth Godin, mantan VP Marketing dari Yahoo melalui bukunya Permission Marketing (Godin,1999). Dalam dunia teknologi seperti sekarang ini, dalam sehari kita bisa menerima sampai puluhan bahkan ratusan informasi marketing,baik melalui iklan televisi atau melalui internet. Dilihat dari sisi perusahaan, hal ini akan terkadang tidak efektif secara marketing, karena seringkali informasi marketing yang sampai bukan kepada target customer yang tepat. Sedangkan dari sisi customer, kecenderungan untuk aware terhadap informasi ini menjadi minim, karena mereka menerima informasi tidak sesuai dengan keinginan.

Dalam konsep B2C, hal diatas tentunya sangat ingin untuk dihindari. lewat permission marketing, prospect atau customer secara proaktif setuju untuk menerima segala komunikasi marketing termasuk email. hal ini tentunya akan mempersempit list dari customer namun akan meningkatkan respon rate dari customer.
Permission Marketing dikenal ada 2 jeni, yakni opt-out dan opt-in.
  • Opt-out : dimana setiap member yang registered terhadap website mereka mau tidak mau harus setuju untuk menerima segala informasi marketing yang dikirin dari web mereka.
  • Opt-in : permission marketing approach yang akan menghasilkan receptive audience yang lebih banyak walaupun list customer akan menjadi lebih kecil. hal ini yang memacu perusahaan sekarang lebih banyak melakukan implicit permission marketing dalam website mereka, karena hal ini akan menghasilkan lebih banyak subscriber, tentunya dengan tingkat responsive terhadap marketing information yang lebih besar

Maka, dapat saya analisa bahwa permission marketing adalah hal yang umum dalam bisnis web B2C agar calon customer kita tidak menolak marketing/advertisment yang akan dilakukan nantinya. Setelah calon customer setuju, kita akan memberikan penawaran-penawaran terhadap customer yang spesifik (yang tertarik dengan penawaran tersebut).

Untuk perusahaan, keputusan terhadap konsep permission marketing yang tepat akan mempengaruhi :
1.Besarnya list/cost perusahaan (telah mendapatkan customer yang spesifik yang membutuhkan produk mereka dengan cara permission marketing).
2.Tngkat respons terhadap future email campaigns.
3.Brand image Perusahaan.

Bagaimana pengaruhnya terhadap customer sendiri?

Dengan adanya permission marketing dapat menolong customer untuk terpenuhinya keinginan. Jika suatu website B2C ingin mendapatkan customernya, maka permission marketing harus diterapkan. Karena kebanyakan customer tidak akan perduli jika suatu perusahaan terus-menerus menawarkan produk yang belum tentu diinginkan oleh customer tersebut. Jadi lebih baik cari informasi terlebh dahulu apa maunya customer, kemudian baru dapat dikomunikasikan.

No comments: